Baper boleh, asal pada tempatnya

Jumat, 23 Februari 2018

Kecil-Kecil Cabe Rawit

 on  with No comments 

Menjadi seorang mahasiswa baru di salah satu universitas di Jawa Timur adalah tantangan tersendiri untukku. Bagaimana tidak... Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara yang lahir di Banyuwangi. Tapi aku bukanlah keturunan Minak Jinggo atau Putri Sri Tanjung lo ya hehe. Aku punya tanggung jawab besar di sini yaitu menjadi contoh yang baik untuk adik-adikku kedepannya dan pastinya akan menggantikan Ayah dan Ibu untuk merawat dan mendidik para adikku. Kok jadi baper gini ya?

Bicara tentang mahasiswa baru, pastinya semua orang tau. Mahasiswa baru itu mempunyai tipe-tipe yang khas dan unik. Menurut survei dari apa yang pernah aku amati, ada beberapa tipe mahasiswa baru:

1.       - Posting hasil pengumuman SNMPTN/SBMPTN/Tes lainnya di media sosial
Banyak banget aku temui di media sosial apalagi di instagram yang setiap kali ada apapun di bikin story sampai bertitik-titik (“Kaya sandi morse.” Kata Bang Raditya Dika) postingan-postingan screenshoot hasil pengumuman mereka. Jangan berpikir yang tidak-tidak ya. Mungkin ini adalah bentuk rasa syukur mereka karena sudah bisa diterima di perguruan tinggi impian mereka. ‘Padahal memang untuk pamer sih hihi’ *Bercanda

2.      -  Pasang twibbon di Instagram
Ngerti twibbon kan ya? Sepengetahuanku twibbon itu bertujuan  untuk mengkampanyekan suatu bentuk kegiatan. Ya seperti mahasiswa baru ini, posting di instagram pakai bingkai twibbon kegiatan awal kampus mereka terus caption ­nya ‘I am ready to be the next bla bla bla..’ Kalau ditanya aku udah masang twibbon apa belum jawabannya adalah belum hihi.

3.       - Pakai jas almamater saat kuliah
Yap banyak banget temenku termasuk juga aku hihi, pakek jas almamater saat kuliah. Pasti para kakak tingkat udah bisa nebak, mana yang mahasiswa lama atau mahasiswa baru. Liat aja udah, siapa yang pakek almamater saat kuliah itulah mahasiswa baru. Soalnya jas almamater itu dipakai pada saat masa perkenalan kampus atau pada saat mau tugas akhir, jadi keliatan deh mana yang mahasiswa baru.

Mungkin temen-temen ada yang mau menambahkan? Bisa tulis di kolom komentar ya.. hehe

Saat awal masuk perkuliahan pastinya orang-orang sekitar kita, seperti keluarga, temen, adik kelas dan lain-lain. ‘Mas, masuk di universitas apa?’ ‘Jurusannya apa?’ ‘Dosennya galak-galak nggak mas?’ dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan kepadaku sampai-sampai bibir ini kaya radio rusak yang harus mengucapkan kata sama sampai berulang kali.

Awal perkuliahan memang mengasyikkan menurutku, tapi sampai pertengahan kok jadi bosan gini ya. Pingin banget ngelakuin hal baru yang belum pernah aku lakuin. Tapi apa ya? Karena CASIO My Style

Banyak sih temenku yang kuliah sambil menjadi enterpreneur kaya punya online shop, jualan camilan, jualan pulsa, dan masih banyak yang lainnya. Aku pingin juga tuh kaya mereka, biar kuliah itu gak cuma jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang hehe. Semenjak saat itu aku berfikir, “Enaknya mau bisnis apa ya?”

Aku punya temen namanya Nonik, dia udah punya pacar jadi nggak usah terlalu kepo ya hehe. Soalnya pacarnya galak. Si Nonik bisa juga dibilang sahabatku sejak SMP. Nah, aku mulai tuh ngajak dia untuk berbisnis. “Nik, enaknya bisnis apa ya? Bisnis kuliner? Tapi aku nggak bisa masak.” Dan aku juga mengajak temen setiaku, Aldo. Kunjungi juga nih blog dia, coakcoro.blogspot.co.id. Aku juga ngajak diskusi dia tentang rencanaku sama Nonik untuk buat bisnis bareng. Dari mencari ide mau buat apa, cari di instagram tentang cara pembuatan permen gula-gula dan alhasil tidak jadi direalisasikan. Memang sulit sih kalau nggak mempunyai softskill kalau mau berbisnis.

Suatu ketika, saat itu jam masuk kuliahku pukul 10.40 WIB. Jadi aku manfaatin dulu untuk Sholat Dhuha sebelum berangkat kuliah. Setelah Sholat Dhuha, aku langsung tertuju ke laptopku yang semalem belum aku tutup. Langsung deh nggak ada hujan nggak ada petir, fikiran ini seketika tertuju pada desain. ‘Oh yaya, kan aku punya keahlian desain. Kenapa kok nggak aku jadikan bisnis aja ya desainku ini..’

Aku mulai bergelut di dunia desain mulai awal kelas 1 SMA dan yang aku pakek adalah Corel Draw. Aku berterima kasih sekali kepada temenku, Thoriq Marzuki, yang udah ngajarin aku desain pakek Corel Draw dan sampai saat ini ilmu masih aku pakek saat mendeisain. Ya, dia temen sekaligus guruku juga. Pada saat itu, aku sering dimintai tolong temen-temen untuk buat desain banner, poster, pamfet, dan leaflet. Dan dulu nggak pernah tuh terlintas untuk dapet imbalan. Mungkin ya karena kasihan, aku biasanya dikasih nasi bungkus + es tehnya. Ada juga sih yang ngasih aku uang tapi itu hanya beberapa kaum aja.

Sejak saat itulah, aku mulai cari fortofolio desain yang pernah aku buat di folder laptop yang sudah penuh sarang laba-labanya dan alhamdulillah ketemu ‘Yeeaaay!’. Ternyata udah banyak desain yang pernah aku buat. Tanpa berfikir panjang, langsung aku jadikan satu grid desain-desain yang sekiranya bagus. Setelah aku grid langsung aku kasih tulisan deh,



                Monggo Katuran. Mungkin temen-temen atau saudaranya atau siapapun itu yang kesulitan dalam mendesign banner, brosur suatu acara atau yang lain, Inshaa Allah kamis siap membantu. CP: 082143252xxx”

‘Nah, jadi deh desainnya.’ Secepat kilat langsung aku bagikan hasil desainku tadi lewat Whatssapp, Facebook, Instagram, dan media sosial lain yang aku punya. Aku bersyukur, banyak temen yang mendukung aksiku ini, sampai-sampai status Whatssapp dan Instagram penuh dengan broadcastku. Terima kasih temen-temen yang sudah ngebantu membagikan aksiku ini. Alhasil beberapa hari kemudian ada yang order, pelanggan perdana nih ceritanya hehe.

Aku inget banget, Moh Rofiq adalah pelanggaran perdana aku. Dia adik kelasku SMA, dia sekarang masih ke duduk di kelas 3. Dan ternyata chatku sama dia masih tersimpan di hp hehe.

(Chat via Whatssapp 23 Oktober 2017)
“Assalamualaikum. Mas aku butuh jasa desain.”
“Waalaikumsalam wr wb. Monggo piq, ada yang bisa dibantu?”
“Desain poster untuk bussiness plan bisa?
“Monggo, inshaa allah bisa bantu.”

Alhamdulillah, puji syukur aku haturkan kepada Sang Pemberi Nikmat. Aku nggak nyangka bakalan ada yang mau order desain ke aku. Kemampuan desain yang aku miliki bisa dikatakan masih belum pro-pro amat sih, seenggaknya masih bisa lah buat ngebantu temen-temen untuk ngerjain tugas sekolah atau tugas kuliah mereka yang berhubungan dengan desain. Dan alhamdulillah sudah banyak orderan desain dari berbagai kalangan.

Bicara tentang bisnis, pastinya ada uang kan. Nah, sampai saat ini tuh aku belum bisa nentuin harga desain yang aku buat. Karena apa ya, bisnis aku buat ini juga sekeder untuk menghilangkan penat akan hiruk pikuk dunia perkuliahan. Jadi untuk biaya desain aku belum bisa nentuin, toh yang pesen masih temen sendiri. Prinsip yang aku pegang sekarang aku tidak terlalu berpikir akan uang tapi tentang manfaatnya. Kalau mereka suka dengan desainku ya aku juga seneng. Masih tahap belajar lah untuk menjadi seorang enterpreneur. Kalau dilihat di lapangan, udah banyak tuh jasa-jasa desain yang bertebaran di mana-mana bak bintang yang menghiasi langit malam.

Aku tersadar, bahwa ternyata hal kecil yang kita sukai itu bisa membuahkan hasil. Sekecil apapun itu. Selain desain aku suka juga berbagi cerita lewat tulisan di blogku ini. Katanya Kak Ry Azuura,

“Menulis dengan hati inshaa allah akan masuk ke hati. Menulis dengan tulus inshaa allah akan menghasilkan fulus”

Dari kutipan tadi kita bisa belajar bahwa kalau melakukan sesuatu kegiatan apapun seyogyanya diniatkan ikhlas dari hati dan inshaa allah, Allah akan menurunkan nikmat kepada hamba-Nya.

Oke, kemarin aku nyoba tuh untuk tes warna kepribadian aku dan hasilnya adalah PINK alias merah  muda. Katanya sih orang yang berwarna pink menyukai hal-hal berbau romantis dan menyanyangi orang-orang terdekat. Dan aku suka juga sih dengan kalkulator dari Casio ini, Colorful Calculator. Lucu banget warnanya. Bisa nih buat pengganti bunga kalau mau nembak cewek hehe. Kan warnanya pink unyu-unyu..



Dan karena aku sayang kalian semua, terima kasih yang udah nyempetin baca ceritaku, aku mau bagi-bagi semangat nih dengan kata-kata yang aku kutip dari Kak Naufal Abshar. Tau kan? Ituloo pelukis muda yang terkenal udah sampai manca negara. Berikut kata-kata semangat buat kalian,

“Berhati-hatiah, semua berasal dari hal kecil. Dendam kecil yang tumbuh menjadi besar menghasilkan sebuah aksi. Api kecil yang menyala dan membesar membakar hangus sebuah gedung kokoh. Lubang kecil dalam kapal yang besar dapat menenggelamkan seluruh isinya. Begitu juga mimpi, ide-ide dan mimpi kecil yang digabung dengan usaha dapat menghasilkan sesuatu yang besar”

Kalau diibaratin lagi, mimpi kecil bisa menjadi besar itu juga seperti cabe rawit. Kecil-kecil harganya selangit.. Bangkit kawan-kawanku, jangan takut untuk bermimpi! #CasioMyStyle

Oh iya, khusus buat kalian yang baca ini. Ada kode promo spesial lo buat kalian.

CASIOBLOGWP61M58

Kode promo ini bisa temen-temen gunakan di websitenya MatahariMall.com dengan link berikut,




Share:

Rabu, 14 Februari 2018

Ketemu Duta Baca Indonesia #1

 on  with No comments 

Kenal Najwa Shihab? Ya Dia adalah Duta Baca Indonesia Tahun 2016-2020. Aku kenal Najwa Shihab sejak menonton acara Mata Najwa di Metro TV. Dan semenjak itu aku sering nonton Mbak Nana di televisi walaupun sebenernya gak selalu nonton sih, soalnya dulu saat SMA kan jarang di rumah. Saat SMA aku sering banget ke perpustakaan untuk ngebantu pustakawan di sana. Sebut saja Mbak Nuning, beliau adalah Ibu sekaligus Mbakku juga di SMA.  Semua orang tau bahwa perpustakaan adalah tempat untuk meminjam dan membaca buku. Tapi kali ini beda, selain kedua hal itu, perpustakaan juga digunakan untuk jadi tempat bolos pelajaran dan aku pernah ngelakuin itu. “Loh kenapa kok gak di kelas?” “Lagi jam kosong, Bu.” Alibi jam kosong memang ampuh untuk menaklukan segalanya. Kalau ditanya suka baca atau nggak pastinya ya suka, tapi aku biasanya suka ngikut gitu. Misal dulu itu masih zaman-zamannya keluar buku Dilanku 1990, tapi belum terlalu hitz kaya sekarang sih. Banyak temen cewek di SMA aku yang ngomongin buku itu. ‘Sebenernya siapa sih Dilan itu? Siapa sih Milea itu?’ dalam benak aku timbul tanda tanya besar yang menyebabkan aku pingin baca juga buku Dilanku 1990. Jadi suka ngikut gitu dan akhirya kebablasan suka baca buku sampai sekarang. Terus kalau SMP suka baca? Suka sih suka, tapi nggak sesuka waktu SMA.

Terus katanya Indonesia ini tingkat baca bukunya rendah? Apakah benar demikian?

Tanggal 9 Februari 2018 kemarin aku di Malang mengikuti acara Buka Buku #bikinsemangat bersama Mbak Najwa Shihab di Gramedia Malang. Awalnya sih aku gak ikutan acara ini soalnya saat mau daftar lewat instagram ternyata kuotanya udah penuh. Jadi harapan aku untuk ikut acara ini pupus deh. ‘Ya udahlah gakpapa, ikut acara Mata Najwa on Stage Malang di Universitas Negeri Malang aja udah’ Saat itu aku lagi ngantri untuk dapet tiket Mata Najwa on stage, eh kok buka story instagramnya @komunitasmatakita ada tulisan ‘DIBUKA UNTUK UMUM DAN GRATIS’ ya udah saat itu juga aku cepet-cepet cari Go-Car karena hujan lebat kala itu. Terima kasih kepada Annisa Farida temen aku yang sekarang kuliah di Univeristas Negeri Malang yang udah ngebantu cari Go-Car dan minjemin payungnya. Dan saat aku pilih asal dan tujuan di app ternyata ongkosnya Rp 27.000. ‘Busyett kok mehong amat? Alah ndakpapa udah, sekali-kali ngojek mahal. Mumpung di Malang dan abis ini ketemu Mbak Nana hehe’ Ya udah setelah dapet ojeknya aku langsung berangkat tuh dengan naik mobil honda jazz warna merah. Diperjalanan aku ngobrol tuh sama supirnya dan ternyata supirnya juga barusan nganterin artis, aku gak tau sih namanya tapi dia katanya pengisi acara Merajut Asa di Trans 7 (Namanya Rere, aku barusin iiat galeri hp). Aku pantengin instagramnya @komunitasmatakita tuh saat di mobil. Sampai-sampai live nya aku tonton gak mikir udah abis kuota berapa. Pas hamoir nyampek Gramedia ternyata di live nya itu Mbak Nana barusan dateng, ya udah ketika sampai aku langsung tanya ke karyawan Gramedia nya “Mbak, acaranya Mbak Najwa dimana ya? “Oh langsung ke lantai tiga mas.” Ditemani kacamata  berkabut yang disebabkan oleh sisa AC mobil, aku langsung cari tuh tempatnya. Hampir nyampek lantai tiga disitu ada meja presensi, “Masnya peserta Buka Buku bersama Najwa Shihab?” “Iya mbak.” “Udah daftar?” “Loh katanya terbuka buat umum mbak?” Puuh aku langsung deg degan tuh masa udah nyampek sini gak boleh masuk dan ternyata sama mbak panitianya suruh ngisi nama di meja registrasi. Syukurlah Ya Allah
Naik lagi ke lantai tiga, ada meja panitia lagi. “Masnya panitia?” “Ha? Panitia mbak?” “Oh maksud saya peserta? “Iya mbak, saya peserta.” “Ini mas silahkan diterima (goodie bag putih)” “Terima kasih mbak.” ‘Wihh asik dapet bingkisan, ku kira ikut acara ini gak cuma ketemu Mbak Nana  aja ternyata ada bingkisannya juga hehe’ Dan.. Mbak Nana udah duduk di depan dan sedang ditanya-tanyai sama MC. Ya Allah aku bersyukur banget bisa ketemu sama Mbak Najwa Shihab seorang Duta Baca Indonesia yang biasanya hanya ketemu lewat perantara televisi setiap Hari Rabu yang 20.00 WIB di Trans 7. Deket banget itu dibandingak n acara Creativepreneur Corner 2018 di Yogyakarta yang aku ikuti Bulan Januari lalu. Aku dapet tempat duduk belakang sendiri karena yang depan udah penuh dengan temen-temen yang dapat lebih awal. Antusias mereka ikut acara ini terasa hangat dirasakan seperti api yang membara. Aku duduk dan menurunkan tas dari punggungku lalu membuka hp sebentar untuk buat story instagram hehe. Anak zaman sekarang lah ya, apapun di story. Biasanya malah sampai titik-titik. Udah selesai bikin story, langsung aku buat perekam suara dan mulai nge-record karena aku gak bawa buku dan pulpen buat nulis apa yang dikatakan sama Mbak Nana. Dan ini hasil rekaman aku ‘Maaf kalau ndak sama persis’,

“Indonesia memang dalam data tertulis menjadi negara yang mempunyai tingkat baca yang rendah. Sebenernya tidak seperti itu. Yang menjadi masalah adalah tersedianya bahan baca yang berkualitas untuk dibaca. Banyak daerah diplosok-plosok sana yang masih kekurangan bahan bacaan. Lalu juga banyak orang yang beranggapan bahwa membaca itu tidak penting. Jadi untuk pendekatannya bisa dengan menanyakan apa masalah yang terjadi pada orang tersebut. Seperti contoh, ada seseorang yang bingung untuk caranya buat kue “Ini lo buk, ada buku yang membahas tentang caranya buat kue.” Secara tidak langsung orang tersebut akan terbiasa dengan buku kalau ingin mencari informasi tentang apa yang dia bingungkan. Lebih lagi selain membaca buku, ini juga bisa untuk mendapatkan keuntungan berupa uang semisal barang yang dibuat dari membaca buku tadi dijadikan bisnis.”

“Ibaratkan lari, semakin biasa kita lari, daya tahan psikologisnya juga semakin kuat. Begitu pula dengan membaca. Semakin sering kita membaca, daya tahan terhadap baca juga semakin kuat. Sekarang rata-rata baru baca 5 menit aja udah ngantuk terkadang kan, padahal masih 1-2 halaman. Karena itu tidak cukup terlatih untuk baca satu buku pun. Yang harus dilakukan adalah memastikan memasukkan membaca menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Bangun tidur, sholat subuh, sebelum mandi atau sesudah mandi baca dulu. Idealnya baca buku adalah 20 menit sehari. Kalau seumpamanya belum cukup kuat untuk 20 menit sehari dicicil aja. Pagi 5 menit, siang-siang selesai kuliah baca dulu lanjutin 5 menit, sore 5 menit dan malam sebeum tidur 5 menit. Besoknya udah semakin kuat nambah tuh jadi 10 menit dan terus harus dilatih dan dimasukkan menjadi rutinitassehari-hari. Kalau tidak, waktu akan berlalu begitu saja dan jadinya akan menyia-nyiakan waktu dan tersadar udah umur berapa nih dan tumpukkan buku hanya akan menjadi tumpukkan buku yang hanya dipajang dan tidak mendapat makna apapun. Jadi harus menguat diri. Dan pilih bukunya terserah, gak usah berat-berat baca buku yang tebel-tebel yang membebani diri yang harus membaca buku yang gimana-gimana, Cari buku yang disuka dan kalau belum kuat baca buku nih, buka majalah seperti Majalah Tempo atau cari masalah-masalah yang populer atau koran. Dan membaca dimulai dari hal-hal yang kita suka. Misal suka artis korea, cari buku tentang biografinya atau kisah cintanya. Pasti ada buku yang kita suka dan kita harus mulai mencari dan jatuh cinta kepada membaca dari sesuatu yang kita sukai.”



Share:

Jumat, 12 Januari 2018

Dilema akan Perguruan Tinggi

 on  with No comments 
              Nah, ini adalah postingan pertama aku di blog yang bisa dikatakan baru padahal cuma di rubah url blognya plus nama blognya sih. Selamat datang aku ucapkan kepada semua di blog baru aku Kebelet Baper [kebeletbaper.blogspot.co.id] terutama temenku "Aldo Daffa Daniswara" pemelihara [coakcoro.blogspot.co.id] yang selalu support aku untuk ngelanjutin berbagi cerita di blog ini. Semoga dengan bergantinya nama blog ini yang mungkin agak nyeleneh sih kalau di baca, bisa menambah pengetahuan buat kalian para Baperisme tentang apapun yang sedang dibaperin di negeri ini atau dibaperin sendiri oleh diriku ini. Anyway, kenapa kok sekarang aku gak pakek bahasa gaul kaya "Gue, lo, bokap, nyokap dll" Tunggu aja dipostingan selanjutnya.

                 Sekali lagi aku ucapkan selamat datang di blog baru aku, semoga bisa istiqomah lah nulisnya. Mungkin aja nanti tulisan-tulisanku di blog ini bisa dijadikan buku walaupun bukunya hanya dicetak dengan printer biasa dan bersampulkan buffalo seribuan berwarna pink, yang penting bukan kualitas bukunya tapi isi bukunya. Benar tidak? 

 Well, akan aku mulai kebaperan ini dari...

                       Sekarang aku sudah mengenyam ilmu di perkuliahan tepatnya di Universitas Jember atau bisa disingkat UNEJ dan aku di sini menempuh program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Nah, pastinya aku bisa masuk di sini ada prosesnya dong, nggak tiba-tiba langsung masuk gitu aja ya kan..

                       Ini teruntuk kalian para kalian calon-calon mahasiswa, pasti kalian lagi baper-bapernya ya kan untuk nentuin mau kuliah kemana?  ngambil jurusan apa?  Pasti sudah itu, tak bisa dipungkiri lagi. Yang bingung mikirin UN, UASBN, USBN, SNMPTN maupun SBMPTN. Mandiri nanti aja dah belakangan hehe. 
                   Oke langsung to the point ya. Pas aku kelas 12 itu aku itu ya bingung banget mikirin "Aduh aku mau kemana ya habis ini? UGM, UI, UNPAD atau.." pokoknya pusing lah. Aku sih dulu memang cita-citanya ingin ngelanjutin studi ke kedokteran yang jurusan ini banyak sekali pemborongnya. Awalnya aku pingin ke FK, tapi setelah dipikir-pikir kok kayanya berat yaa. Maka aku beralih ke FKG, padahal gradenya hampir sama sih sama-sama kedokteran juga. Dan universitas pilihanku waktu itu adalah Univeritas Gajah Mada. Entah mengapa aku milih UGM sebegai incaranku nanti, ya dulu kan masih lugu-lugunya belum mikirin yang namanya susahnya dalam mendapatkan universitas terkenal kaya UGM ini. Pokoknya dulu suka aja sama UGM, pasti kalian kaya gitu juga kan ya? Ngaku dehh..

               Lalu pas kelas 12 itu aku melakukan study tour berkeliling Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Aku akan baperin secuplik aja saat aku di Universitas Padjadjaran. Awalnya, "Sebenernya UNPAD itu univ mana sih? Kok aku gak pernah denger? Univ gak terkenal ta? Kok bangunannya tua?" Ternyata pemikiranku salah besar. UNPAD adalah sekolah yang udah lama berdiri dan katanya banyak artis ibukota yang kuliah di sini, wiih.. 

                         Saat aku di sana dan ada sesi seminar perkenalan kampus gitu aku dan temen-temen dimasukkan di salah satu ruangan di Fakultas Kedokteran. Aku lantas kaget saat pembicaranya mengatakan bahwa Kedokteran di UNPAD mulai tahun kemaren itu GRATIS!! Beneran kedokteran gratis? Duitnya siapa yang dipakek? Setelah aku denger bahwa di UNPAD Kedokterannya itu gratis maka aku putuskan diriku untuk mengejarnya. Sampai-sampai aku memampang logo kuning UNPAD yang berwarna kuning di tembok asrama dilengkapi dengan doa-doa, tanda tangan temen-temen, dan kata-kata dukungan dari orang-orang yang sering support aku. Selalu kupandang logo itu setiap kali akan berangkat ke sekolah. Aku berdoa kepada Tuhan agar nantinya cita-citaku akan tercapai.

                        Tetapi, usahaku dalam hal ini kayanya masih kurang deh. Walaupun udah mantep mau ke sana tapi masih aja rasa ragu  di hati. Jadinya pelajaranku di kelas amburadul. Tugas matematika gak pernah aku kerjakan, kalau ada keinginan ngerjakan aja itu aku nyontek temen. Fisika gak pernah aku perhatikan gurunya. Pokoknya aku pas kelas 3 SMA itu, aku paling benci sama yang namanya pelajaran yang ngitung-ngitung dan pakek rumus. Mungkin itu adalah masa-masa di mana titik jenuhku udah melampaui batas maksimal, bahasa jawanya kaya ingin "Mbledos utek iki."

                         Rencana pingin ke UNPAD terus ada sosialisasi dari kakak-kakak IPB pingin pindah ke IPB. Terus ada sosialisasi dari LPP Perkebunan Yogyakarta, Politeknik Negeri, pingin juga ke sana. Ada satu lagi STTP Malang pingin kesana juga. "Kenapa kok gak ikut STAN?" Jawabnya simpel, aku gak minat ke STAN. Passionku bukan kesana hehe. Bingung deh pokoknya, semua pada nawarin. Jadi aku nyoba tuh salah satu dari itu yaitu seleksi Politeknik Negeri se-Indonesia. But, Bapak setelah itu bilang. "Nak, kalau kedokteran ya  kedokteran aja. Gak usah belok kesana kemari. Luruskan niatmu." Hmm, ya sudah. Akhirnya aku daftar deh. Oke lanjut..

                   Alhasil, aku SNMPTN gak lolos. Agak kecewa sih sebenernya, tapi yaudah lah berarti bukan rejekiku. Langkah selanjutnya setelah gak lolos SNMPTN adalah SBMPTN. Sebelum ada SBMPTN maka ada UN, UASBN, dan USBN. Nah di ketiga ujian itu aku bingung banget, "Ini mau belajar yang mana dulu? Waduhh, matematika, fisika, biologi, atau kimia dulu ya?" Akhirnya aku memilih jalan untuk mempelajari semuanya dari awal walaupun waktunya udah mepet. Nah, UN dan yang lain udah selesai dan lanjut ke SBMPTN. Kata kakak kelas, "SBMPTN itu soalnya sulit lo dek, hati-hati loo." Kata-kata itu bagai pejutan panas yang mencambukku untuk lebih keras lagi dalam belajar dan untuk memperoleh universitas yang aku dambakan.

                         Satu bulan aku digembleng di salah satu lembaga bimbingan SBMPTN. Setiap hari aku dikasih soal-soal dan beribu motivasi agar aku bisa masuk ke jurusan yang aku inginkan yaitu FK UNPAD. Di pertengahan bulan saat bimbingan SBMPTN aku mulai bingung lagi dengan apa yang aku pilih nantinya. Karena nilai try out ku gak mencapai sama apa yang akan citakan itu. Nilaiku pas-pasan banget. Aku bingung, aku bimbang, aku butuh solusi. Jadinya, aku buka tuh web resminya SBMPTN. Aku lihat peminat-peminat yang milih universitas yang ada di sekitar wilayah 1. Pertama, aku lihat FK UNPAD (peminat tahun lalu sekitar 8000an dan yang diterima cuma 150) dan aku buka FK UI (peminatnya 3000an dengan kursi tampung 125). Tanpa berpikir panjang lagi aku mantapkan diriku untuk beralih ke Universitas Indonesia. Bukan nekad atau apa, tapi inilah mimpiku. 

                        Setelah dipikir-pikir, "Ini aku ke UI gak ada temennya nih?" Ternyata ada temenku yang mau ke UI juga yaitu Siti Latifah Nurbaeti (ig: sitilatifahnb) dia mau ngambil FKM dan ternyata dia masuk di STAN Alhamdulillah. Ya waktu itu aku udah mantep untuk ngambil FK UI dan aku tinggal nentuin pilihan kedua dan ketigaku. Setelah semedi beberapa saat, aku menetapkan untuk memilih:
1. FK UI
2. FK UNEJ
3. Masih bingung
Nah, karena aku yang ketiga itu masih bingung jadi aku menetapkan untuk memilih agroteknologi UNEJ. Entah apa alasannya aku milih itu, mungkin biar terisi aja gitu ya.
  
                   Saat aku ngekos saat bimbingan itu, aku sering banget ke masjid deket kosanku. Di sana ada pengurusnya namanya Pak Rizal. Beliau selau memotivasiku untuk bisa mencapai cita-citaku. Malam itu aku sharing tentang pilihan yang aku tetapkan tadi. Ditengah pembicaraan aku di cut oleh Pak Rizal, "Loh kok yang ketiga gak FK juga? Kalau menurut bapak sih kamu ngambil FK aja sekalian. Soalnya nanti biar doanya itu lurus ke FK." Setelah aku pikir-pikir bener juga sih kata Pak Rizal. Jadi aku tetapkan lagi untuk memilih FK UIN Malang sebagai pilihan ketigaku.

                Kalau gak salah tanggal 4 Mei 2017 itepatnya hari Kamis H-1 sebelum penutupan pendaftaran SBMPTN, aku pulang ke rumah untuk meminta doa restu orang tua akan apa yang aku pilih tadi. Nah waktu itu pas di rumah aku tinggal nge-klik dan menyimpan borang SBMPTN itu. Sebelum aku klik, tiba- tiba aku di suruh  Ibu untuk mengantar adikku megaji tak jauh dari rumah. Sesampainya ngantarkan adik, Ibu tiba-tiba bilang ke aku, "Nak, kamu pilihan pertamanya UIN Malang aja ya." Lantas, "Loh, kok UIN Malang Bun? Katanya udah mantep UI? Emangnya apa alasannya Bunda kok tiba-tiba pilih UIN Malang?" Bunda menjawab, "Feeling.."

                Bayangkan feeling seorang Ibu. Kalian tega gak nurutin apa yang di bilang Ibu? Nggak tega kan pastinya. Itulah pikiranku waktu itu, tanpa semedi-semedi lagi aku langsung pindah haluan pilihan pertamaku ke FK UIN Malang karena setelah Ibuku bilang begitu. Mikirnya aku sih, "Ohh, berarti Ibu ridlonya disitu, pastinya aku dapat masuk di situ lah., Aamiin." So, pilihanku menjadi..
1. FK UIN Malang
2. FK UNEJ
3. FK UI


Ini kartu SBMPTNku yang pertama

"Gila bangeet! FK UI ditaruh dipilihan akhir? Beneran? Kamu sehat kan?" 
Aku sehat kok, aku gak gila. Aku naruh FK UI dipilihan ketiga bukan karena aku sombong lo ya. Tetapi aku dulu itu, udah nggak ada pilihan lagi untuk ngisi yang pilihan ke 3. Jadinya UI ya aku taruh bawa sendiri. Dan itu toh aku gak ada keinginan lagi untuk ke UI setelah Ibu bilang kaya gitu. Akhirnya, aku waktu itu yakin bahwa aku akan menjadi anak Malang kuliah di sana. Setelah klik selesai, tinggal aja cetak kartu peserta SBMPTN untuk nantinya dibawa saat tes. 



                    Yaa, hari berikutnya aku belum kembali ke kosan karena pada hari Sabtunya ada acara perkemahan yang diadakan oleh Pramuka SMAku. Hari Jumatnya aku melaksanakan Sholat Jumat di masjid SMAku. Waktu itu, setelah jumatan aku gak langsung pulang ke rumah karena aku masih ingin wi-fi an di SMA. Tiba-tiba ada telpon bunyi, "Halo, Assalamualaikum."  "Waalaikumsalam Pak'e." "Nak, kamu pendaftaran terakhir SBMPTN kapan ya?" "Hari ini pendaftaran terakhir, emange kenapa Pak'e?" "Kamu daftar lagi!" 

                   Apaa? Daftar lagi? Serius? Uang 200 ribuku yang buat daftar dulu itu berarti hangus dong? Loh disuruh daftar lagi sih? Emangnya pilihanku kemaren itu masih kurang tepat? Padahalkan Ibu udah mantep dengan pilihanku itu. Saat telpon itu, aku sempat cek-cok sama Bapak. Sempat juga diri ini frustasi kaya ingin nangis tersedu-sedu. Apa sebenarnya yang salah? Ya Allah... Aku bingung banget waktu itu. Setelah beberapa saat, aku menangkan diriku sejenak dan ku mulai menelpon Bapak kembali. "Halo." "Halo." "Bapak, Bunda mana?" "Bapak lagi gak di rumah. Kenapa nak?" "Aku pingin ngomong sama Bunda." "Nak, Bundamu udah setuju juga tadi. Bapak sama Bunda udah sepakat bahwa pilihanmu kamu ganti lagi. Yaitu FK UNEJ jadikan pilihan pertama. Makanya sekarang pulang ke rumag terus cepet ke ATM untuk transfer uang pembayarannya." "Iya, kalau Bapak sama Bunda ridlonya gitu ya Farhan nurut sudah."


Ini kartu SBMPTNku yang kedua, sumpah ini cuma mindah posisi aja huhu


                 Padahal waktu itu aku sudah menjelaskan masalah poin-poin yang nantinya dipakai dalam penetapan pilihan SBMPTN. Kalau gak masuk pilihan pertama berarti lanjut ke pilihan 2 dan seterusnya. Tapi apa daya, padahal hanya hal sepele sih. Cuma ngerubah UNEJ yang tadinya pilihan ke 2 jadi pilihan pertama.
  
                  Setelah aku daftar dan pulang, Bapak langsung bilang ke aku. "Nak, Bapak sama Bunda ini masih gak pingin jauh sama kamu. Kalau nanti kamu di Malang atau di Depok pastinya kalau ada apa-apa susah. Dan kami berdua gak ingin kalau Farhan kena faham-faham radikalisme gitu. Soalnya di perkuliahan itu rawan banget. Jadi kami ingin kamu di Jember saja." Ohh ternyata alasannya itu to. Ya sudah aku bisa tenang kalau kaya gini. Dan jangan lupa Ridlo orang tua adalah ridlo Allah SWT juga."

                  Hari demi hari aku lewati dan sampailah pada titik perjuangan yaitu hari H SBMPTN. Aku tes bertempat di SMKN 2 Jember. Di sana aku duduk paling depan kanan sendiri deket pintu dengan beralaskan meja kayu ala-ala sekolahan. Ditemani sepatu pink keabu-abuan dan seperangkat alat tulis dan beberapa berkas yang diwajibkan dibawa. Ya tinggal tesnya dah dan, soalnya.. Jangan dikata sulit, mudah kok. Asal kalian mau belajar secara continue. Tapi anggapan ini cuma buat baperin kalian biar semangat! Jangan kaya aku yang ngerjain fisika aja gak bisa sama sekali hehe.

                   Sekitar satu bulan kayanya aku nunggu pengumuman. Rasanya jenggot ini udah tumbuh panjang sepanjang jalan Pantura, pingin narik aja maunya hehe. Heleh apaan sih.. Oke, kalian setelah SBMPTN pastinya nganggur se-nganggur-nganggurnya. Karena itu lama banget, tapi ada juga temenku yang berinisiatif bekerja di salah satu swalayan dengan kontrak 1 bulan dengan gaji sekitar 800 ribu. Ya lumayan lah buat nambah-nambah uang saku. Ada juga yang ikut kegiatan positif lainnya. Soalnya nunggu pengumuman itu pas juga sama bulan Ramadhan.

                     Tepat tanggal 13 Juni 2017 (Inshaa allah) 14.00 WIB, saatnya hasil SBMPTN terpampang nyata di web resminya. Sebelum pengumuman itu aku berdoa kepada Allah SWT semoga aku diberikan yang terbaik, "Aku akan terima apapun hasilnya, baik masuk ataupun tidak. Aku hanya bisa merencanakan. Yang memberikan keputusan hanyalah Yang Maha Kuasa. Positif thinking aja sama yang diberikan Allah SWT. Aku yakin apapun hasilnya, itulah yang terbaik untuk aku. Aku berdoa di atas sajadah yang biasa aku gunakan saat sholat dan setelah berdoa itu aku sedikit merebahkan badanku diatasnya yang akhirnya berhasil membuatku tertidur. 

                        Pukul 14.15 aku terbangun dan.. "Oh iya, jam 2 kan pengumuman SBMPTN." Langsung aku bergegas bangun, mengambil hpku, dan segera membuka webnya SBMPTN didampingi dengan Ibunda tercinta. Sebelum aku buka webnya, tiba-tiba ada telpon dari adik asramaku kalau gak salah Inggil Lihdan Adha (ig: inggil_lihdan) "Mas, sudah buka pengumuman??! Kalau belum sini aku bantu buka mas." Dengan nada menggebu-gebu dia sangat penasaran dengan hasil SBMPTNku. "Belum, belum aku buka nggil." Dan ku kirim dah id SBMPTNku ke dia agar dibuka di sana. Tak lama kemudiam aku nyoba sendiri buka lewat hp. "Duhh, webnya lagi down. Pasti banyak yang buka nih." Akhirnya aku buka webnya dengan link mirror, dan...

"Maaf Anda Tidak Diterima" kalau gak salah sih seperti itu tulisannya. Lantas.. "Alhamdulillah, berarti inilah yang terbaik untukku." "Gimana nak? Keterima." Saut Bunda. "Belum masuk, Bun." "Oh ya sudah, itu berarti yang terbaik untukmu. Agak terpuruk sih sebenernya tapi gakpapa lahh..

                      Rencana selanjutnya adalah mandiri dan swasta. Segala bentuk seleksi mandiri aku buka semua. Dari mandiri UB, UM, UNESA, UNDIP, UNY, seleksi PLN dll udah aku buka. Dan gak ada yang memikat hatiku. Dulu, sebelum SNMPTN dan SBMPTN, Bapak udah nawarin buat aku ke FK UNISMA. Tau gak? itu lo yang di Malang. Nah, aku dulu tuh keras kepala banget, "Pokoknya aku gak mau di swasta, aku mau di negeri." Kenapa aku bilang kaya gitu?Soalnya aku gak mau nyusahin kedua orang tua. Bayangin, kalau gak salah itu biayanya kisaran 250 juta, biyuuhh... Apalagi yang dibiayai bukan aku aja, masih ada Bunda dan 2 adikku. Setelah pengumuman SBMPTN aku gak lolos, maka secara lapang dada aku mau untuk mengikuti seleksi UNISMA gelombang ke 3. Lama sih itu masihan, kalau gak salah tesnya itu Agustus. Dan saat itu masih bulan Juni. Akhirnya rencana selanjutnya adalah SBMPTBR (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi se Besuki Raya) kalau gak salah itu tesnya 8 Juli 2017 setelah hari raya Idul Fitri. 

                       Well, waktu-waktu sebelum SBMPTR adalah waktu dimana enak-enaknya keluar sama keluarga dan temen-temen untuk silaturahmi ke sesama. Lalu belajarnya kapan? Nahh itu masalahnya. Aku mager banget mau belajar, malah aku dulu ada pikiran "Apa aku ikut SBMPTN tahun depan aja ya? Ngambil FK lagi. Apa aku ke pesantren dulu untuk nunggu SBMPTNnya itu. Dan rasa bingung ini kembali menyerangku lagi. Aku beneran nih mau ikut SBMPTBR? Ngambil FK lagi atau yang lain? Aduuh bingung banget aku.. Apa aku ngambil pendidikan? Aku bingung tujuh keliling.

                        Dan akhirnya setelah berpikir matang-matang, akhirnya aku kuatkan tekadku untuk mengikuti SBMPTBR saja dan memilih:
1. FKM UNEJ
2. TEKNIK PERTANIAN UNEJ
3. AGROTEKNOLOGI Universitas Islam Jember
4. Keperawatan STIKES Banyuwangi

                        Alhamdulillah, akhirnya saya diterima di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Angkatan 2017. Banyak yang bertanya, "Kenapa kok milih FKM?" Jawabannya simple, karena FKM menurut saya adalah salah satu fakultas yang masih dalam rumpun kesehatan setelah FK, FKG, Farmasi, dan Keperawatan. Dan saya dulu tak tau apa itu FKM, apa aja yang dipelajari di FKM, dan akhirnya setelah saya masuk di FKM sekarang saya mengetahuinya. Alhamdulillah

Foto angkatan diambil setelah Ujian Sains Kesmas kalau gak salah hehe


              Dari cerita yang telah aku sampaikan, pastinya kita dapat memetik pelajaran yang dapat kita ambil. Bahwa kalau mau lanjut ke dunia perkuliahan  haruslah dipikirkan matang-matang, kalau bisa jangan mementingkan gengsi. Lihat kemampuan kita, jangan sampai temen-temen pilih perguruan tinggi yang mungkin perguruan tinggi itu memang bagus tapi saat usaha temen-temen pas-pasan tapi malah ngebet banget masuk kesitu. Semua usaha kita itu tidak ada yang salah, kembali ke diri kita masing-masing, lihat diri kita, sudah sesuai apa belum. Boleh kita mempunyai mimpi, tapi ada syaratnya, Jangan sampai tak jadi. Itu salah satu kata-kata dari dosenku, boleh diterima ataupun tidak. Kalau bisa minta pertimbangan ke orang tua, bagaimana pendapat mereka kalau temen-temen mau kuliah di perguruan tinggi yang temen-temen impikan. Dan aku juga pernah diberitau sama guru ngajiku Pak Makmun, Lak kuliah S1 ki gak usah milih sing duwur-duwur, njupuk sekirane sing pantes karo awakdewe dan sekirane mlebu pisan. Lak pingin njupuk sing duwur sok mben ae lak S2. Yah semua itu butuh proses, hidup penuh akan lika-liku. Kadang yang kita anggap itu buruk, malah dianggap baik oleh Allah SWT. Dan sebaliknya, kadang yang kita anggap itu baik malah dianggap buruk oleh Allah SWT. Aku juga tidak bisa berbagi tips, mungkin hanya motivasi. Tapi janganlah waktu kalian habis untuk mencari motivasi berubahlah menjadi orang yang memotivasi yaitu dengan belajar, berdoa, dan tawakal. Semua orang punya caranya masing-masing untuk meraih mimpinya. Jangan niatkan kuliah untuk mencari pekerjaan tetapi niatkan untuk menuntut ilmu. Inshaa allah pekerjaan akan datang dengan sendirinya. Aaamiin
           Semangat untuk temen-temenku semua, jangan menyerah. Perjuangan kita masih panjang. Mungkin juga banyak cerita diluar sana masalah perjalan masuk ke perguruan tinggi. Aku berani menulis ini karena aku tak ingin yang mengulangi lagi seperti apa yang telah aku alami. Dan semoga kita sukses dan bisa menjadikan Indonesia lebih baik. Maafkan segala kata-kata yang mungkin kurang enak kalau dibaca. Terima kasih


                         


            

                        
Share:

Kamis, 07 Desember 2017

Sudah Sarapan Pagi ini?

 on  with No comments 

Halo sobat semua! Kali ini blog Kebelet Baper mau posting tentang hal yang bermanfaat bagi kalian nih dan pastinya bakal bikin kalian baper setelah membacanya. Yuk ikuti terus sampai akhir
Di sini aku mau bedah buku berjudul Mitos dan Fakta Kesehatan 2 yang ditulis oleh Erikar Lebang terbitan PT Kompas Media Nusantara tahun 2014. Mungkin temen-temen masih belum tau isi dari buku ini. Maka dari itu dalam kesempatan ini, aku mau ngebahas sebagian dari buku ini yang bakalan bermanfaat bagi sobat semua.

      Pentingnya Sarapan

Dari survei yang aku lihat bahwa temen-temen kuliahku banyak yang tidak sarapan sebelum kuliah. Coba tanyakan kepada diri kalian masing-masing, “Sebenernya penting gak sih sarapan itu?”
Prinsip dasar sarapan adalah memutuskan puasa panjang yang dilakukan saat kita selesai makan malam dan waktu tidur. Sarapan akan memasok energi untuk metabolisme awal hari yang baru dan menjaga agar tingkat gula darah kita di level normal. Juga untuk mencukupi status asupan unsur penting seperti vitamin dan mineral yang bisa memenuhi kebutuhan dasar tubuh dalam menghadapi hari.
Eits, walaupun begitu jangan sampai salah ya pola sarapannya. Pernah sih kita nonton sarapan ala sinetron misalnya nasi goreng, telur mata sapi, dan segelas orange juice. Kombinasi ini tidak memenuhi kebutuhan tubuh. Nasi goreng hanya akan melonjakkan gula darah sesaat yang beri efek negatif lanjutan. Belum lagi, efek oksidasi dan lainnya. Telur mata sapi sebagai bentuk pasokan protein hewani, lumayan, tapi sulit diproses oleh siklus cerna bagi ritme cardian. Ditambah lagi dengan segelas jus jeruk yang level fruktosanya malah merusak semua yang sudah dimakan. Sungguh bencana yang lengkap.
Lalu sarapan yang baik itu gimana?
Sarapan terbaik pagi hari adalah pemilihan materi sesuai dengan siklus tubuh di saat tersebut. Pastikan unsurnya pun tepat.
Buah segar adalah prioritas pertama. Sayuran segar prioritas kedua. Biji-bijian, ketiga. Dan minum air putih untuk semua. “Lalu gimana yang kita ini anak kos?” Yang terpenting di sini sebenarnya adalah perut kita terisi, jangan sampai perut kita kosong. Syukur kalau kita bisa makan nasi putih dengan tempe atau tahu dan minum air putih. Itupun inshaa allah sudah cukup. Hanya saja hindari makanan yang berlemak karena makanan berlemak tadi dapat menyebabkan kantuk saat berada di kelas.
Nah, sekarang sudah tau kan ya kenapa kok harus sarapan dulu?


Share:

Kamis, 08 Desember 2016

Sosok Pengubah Hidupku

 on  with No comments 
In  
Ceritanya beberapa waktu yang lalu gue ikut lomba cerpen yang ngadain FK UNAIR. Nahh, hasilnya di pengumuman gak ada. Jadi gue post aja dah. Maaf kalau judul sama isinya gak nyambung 😅

ENJOY IT!!

https://www.facebook.com/663050137125061/photos/pb.663050137125061.-2207520000.1481211655./1170381249725278/?type=3&theater


Waktu menunjukkan sepertiga malam. Angin menembus lubang-lubang ventilasi kamarku dengan cara menyelundup lalu menggelitik-gelitik tubuhku. Akupun mulai mengucek-ucek kelopak mataku dan membuka mata. Kulihat dunia masih gelap, hanya suara jangkrik dan  tetesan air kran yang menemani. Tenggorokan serak masih kurasakan maka bergegaslah aku minum teguk demi teguk air yang kuletakkan di atas dampar tua sebelum berenang di lautan mimpi. Larut sudah serak ini dan akupun beranjak dari ranjang empukku menuju kamar mandi pojok bilikku ‘tuk memburu air kesucian. Tubuhku gemetar tak karuan saat air itu membelai kulit ariku. Namun, hal itu tidak menyurutkan niatku memburu air tersebut sebagai syaratku bertemu dengan-Nya di waktu mustajabah ini. Seluruh isi kalbuku t’lah ku curahkan dengan-Nya. Sarung kusam yang kukenakan mengingatkanku pada suatu peristiwa.
***
Mentari mulai melahap sang bintang dan menghamburkan semburat kuning dari ufuk timur. Air embun masih berayun-berayun di atas lembaran hijau samping pekarangan. Kain putih bergaris biru masih membungkusku dari dinginnya malam. Alarm meronta-ronta ingin segera di matikan. Jarum menunjukkan pukul 08.00 WIB dan tubuhku masih bermalas-malasan seakan tak ada kemauan ‘tuk  bangkit.
Petir tiba-tiba menyambar pintu bilikku. 
“Le, bangun le. Cepat mandi, sarapan, dan berangkat sekolah! Nanti kamu telat!”
 Siapalagi kalau bukan Ibuku. Bergegaslah aku menyikat gigi tanpa membasuh badan kotorku, Karena sudah lebih dari jam 8. Sudah jadi kebiasaan telat bagi orang sepertiku, masuk ruang BK bak sebuah sarapan nikmat, lari memutari lapangan 8 kali juga. Aku yakin  bahwa sekolah itu cuma formalitas belaka, dengan jerit payah dihukum lari memutari lapangan pasti aku akan meraih cita-citaku yaitu memakai seragam abuabu, berpangkat di pundak kanan dan kiri, memakai topi hitam melengkung ke atas apalagi kalau bukan polisi. 
“Sepeda ninja siap, helm siap, berangkat!” 
Susu segar aku bawa dari kotak es persegi panjang warna biru, aku sruput melalui pipet bening, menikmati segar dan sensasinya dengan masih mengendarai ninja. Lama kelamaan kubus berisi susu itu habis. Tanpa berpikir panjang langsung ku lempar kubus sisa susu ini ke sungai coklat sebelah kiri yang ku lalui. 
Ku tak pernah melaksanakan piket, kerja bakti pun tidak. Menyapu atau merawat tanaman itu bukanlah kesukaanku. Alam bagiku mimpi buruk. Aku lebih suka melatih fisikku untuk mempersiapkannya masuk kepolisian. Biar orang berkata apa, menganggap aku pemalas, egois, gila  atau apapun itu aku tak peduli. Yang penting aku bisa memetik impianku, karena inilah jalan hidupku. 
***
Mei ceria menghiasi seragam putih abu-abuku. Tanda tangan dan coretan-coretan tinta warna-warni terukir juga di sana.
 “Brummm brum brumm…..”
 Konvoi keliling kota laksana berselancar di samudra luas. Akhirnya aku lulus dengan nilai yang lumayan memuaskan. Bapak dan ibu guru memberi selamat kepadaku serta ibu kantin yang selalu memberi asupan nutrisi semasa sekolah menengah atas kepadaku juga memberikan ucapan selamat. Ibuku menyiapkan urap-urap dan trancam sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
***
Hari bergati bulan, bulan berganti tahun. Pohon jati depan pekarangan mulai merontokkan daun keringnya. Ku siap mengikuti tes tahap awalku masuk kepolisian. Tes tulis berhasil aku lompati, tes sememaptaan sukses aku arungi. 2 hari lagi tes wawanncara. Aku harus mempersiapkan matang-matang agar aku bisa meraih cita-citaku ini.
2 hari terlah berlari, saatnya untuk masuk pada tahap penentuan. Duduk di kursi aluminium berwarna silver dan mengkilat saat terkena sinar, detak jantung berdebar tak karuan menunggu namaku dipanggil melalui corong putih yang tergantung di atas tembok. Kuambil gadget dari saku celanaku, lalu mengetik pesan untuk Ibuku agar suasana mungkin menjadi agak lebih tenang.
“Saudara Parja….”
Kurapikan terlebih dahulu bajuku. Detak jantungku masih saja berdebar-debar terlihat dari dada sebelah kiri yang selalu menggerakkan baju rapiku. Kaki melangkah pelan-pelan melewati petak coklat segi empat. Inilah waktunya untuk membuka daun pintu itu.
“Benar dengan Saudara Parja?”
“Iya, benar Bapak.”
“Silahkan duduk.”
Pertanyaan demi pertanyaan beliau sodorkan padaku. Dengan percaya diri aku jawab tanpa rasa ragu, sampai akhir pertanyaan pun aku lancar menjawabnya. 
Dari jendela ruang wawancara, ku tatap langit menjatuhkan rintik-rintik kemuliaan-Nya. Mungkin ini pertanda aku lolos tes wawancara ini, sebab ku yakin bahwa hasil ku takkan menghianati usahaku ini. Tinggal menunggu hasil. 
Berjam-jam aku menunggu dan akhirya hasil telah ditempelkan di papan informasi. Banyak sekali peserta lain yang berebut sampai berjubel-jubel tak sabar melihat hasil dari tes penentuan ini. Suasana kecewa terlukiskan di wajah para peserta yang tak lolos dan suasana sumringah tergambarkan di wajah para peserta yang lolos. Depan papan informasi lambat laun mulai sepi dan ku mulai mendekatinya. Jariku menyisir tabel-tabel nama yang terpampang disitu. Aku sempat bingung.
“Mana namaku? 
Kok nggak ada? 
Mana namaku?
 Masa.. masa aku gak lolos? 
Gak mungkin. Ini tidak mungkin!!”

Desember suram terlihat dari raut wajahku, karena kegagalan yang masih terngiang-ngiang di anganku. Berjalan serempetan menuju tempat parkir. Tak ku sangka kalau akhirnya seperti ini. Aku berpikir Tuhan tidak adil, Tuhan pelit, Tuhan tidak bijaksana. 
“Apa yang telah kulakukan sebenarnya? 
Mengapa aku seperti ini? 
Apa yang harus kulakukan? “
Tiba-tiba seorang lelaki berjubah putih menepuk pundakku dengan kerasnya dan lanjut meninggalkanku begitu saja. Lantasku ku berteriak.
“Hei! Siapa kau? Berani-berani menepuk pundakku! Hei kamu! Berhenti!”
Orang itu tidak menggubrisku sama sekali. Berkali-kali ku berteriak sampai suaraku serak pun dia tidak menjawab pertanyaanku. Alhasil ku ikuti orang itu, 
Langkah cepatnya tak kuasa aku ikuti, akhirnya aku beristirahat sejenak ‘tuk mengumpulkan tenaga. Setelah terkumpul kulihat orang itu sudah menghilang entah kemana. Orang itu tiba-tiba berada di belakangku. Aku terpaku ditatapannya, ku tak bisa membuka mulut, serasa dibungkam mati-matian. Kemudian dia memegang pergelangan tangan kananku dan mengajakku ke suatu tempat.
Ternyata orang itu mengajakku ke tempat yang beberapa tahun yang lalu aku lewati. Dan tempat itu adalah sungai coklat yang aku lempari kotak sisa susuku. Sungai itu berbicara kepadaku,
“Mengapa kau melempariku dengan kotak busukmu itu? Tak ada tempat lainkah yang pantas kau jadikan tempat sampah? Aku diciptakan oleh ALLAH SWT untuk membantu para manusia untuk mencukupi kebutuhan air mereka. Aku adalah salah satu ciptakan ALLAH SWT yang sangat mulia, Bisa jadi nanti kamu akan membuang sampah di tempat yang sangat mulia lagi daripada aku yaitu masjid. Akankah kau seperti itu?”
Jantungku tiba-tiba mendadak berhenti dan…
“Aku ingat semuanya. Aku tak pernah bersimpuh dihadapan-Nya, seruan-Mu pun ku acuhkan, aku hanya mementingkan nafsuku. T’lah seberapa tebalkah dosa yang melumuri diriku? Sampai-sampai sungai ini menegurku seperti ini. Apakah ini utusan dari Engkau Ya ALLAH? Aku pun tak pernah bersholawat kepada Sang Rasul. Sangat sombongnya aku ini. Alam saja sudah tak suka padaku apalagi Engkau Ya ALLAH. Akankah Engkau memasukkanku ke Neraka Jahannam?”
Aku menangis tak kuasa menahan dosa-dosaku. Aku pasrah sudah kepada ALLAH SWT. Aku memang manusia biadab yang tak tau malu. Aku memang manusia bodoh yang seharusnya diazab sebesar-besarnya.
“Engkau akhiri sudah hidup sampai di sini Ya Allah…..”
Orang berjubah itu tiba-tiba mengangkat kepalaku dan berkata sesuatu padaku,
“Bangkitlah nak, perjalananmu masih panjang. Kau harus merubah ini semua menjadi yang lebih baik.”
“Tapi, dosaku sudah menggunung. Aku tak bisa berbuat apa-apa.”
“Bangkit dan lihatlah nak,
 Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata (QS. Qaaf : 50/8)
Aku bangkit dan mulai menghapus air mataku dan sejak hari itu hidupku berubah.   
***
1 Januari ku kali ini sudah tidak seperti dulu lagi. Ibuku sudah bersama-Nya di surga. Ku sudah memiliki seseorang yang menemani hari-hariku untuk menjalani hidup. Sawah peninggalan Bapak pun sekarang t’lah subur kembali. Alhamdulillah ALLAH SWT masih mengijinkanku untuk merubah ini semua. Sampai akhirnya aku sukses menjadi seorang guru mengaji di salah satu TPA dekat rumah dengan diiringi menjadi seorang petani jeruk. 


Terima kasih Ya ALLAH…..
Share:

ADEGAN BERBAHAYA!

 on  with No comments 
In  

Duhhhh, udah hampir tahun masak postinganku masih segini ðŸ˜“ 
Sungguh terlaluuuu...

Oke guys, gue baru aja selesai ujian nihh. Hmm rasanya selesai ujian bagi gue adalah hal yang horror soalnya kebayang-bayang sama yang namanya..

"REMIDI"


Entah mengapa ujian kali ini gue rasa biasa-biasa aja, kaya gak ada greget untuk mencapai nilai sempurna gitu. Gue pusing mikirin universitas sama jurusan yang gue ambil besok saat udah lulus. Padahal semester 5 ini adalah penentuan gue bisa ikut SNMPTN apa nggak. Gue juga gak fokus mau belajar apa dulu. Sampek gue ditegur oleh beberapa guru karena nilai ulangan harian gue banyak yang jelek.

Sekolah gue kan SMAN 1 Genteng, Banyuwangi. Nah itu akreditasinya udah A jadi diseleksi dulu yang bisa ikut SNMPTN yaitu 75% dari seluruh siswa. Doakan aku lolos ya guys 💪 

Sejak hari pertama ujian gue perang sama kimia. Kimia kali ini materinya baca semua gak ada yang ngitung pakek rumus-rumus. Tapi bacaannya banyak banget apalagi gue sebelumnya habis lomba BTRC (Banyuwangi Travelling Red Croos) 👉 nanti gue ceritain di postingan selanjutnya
Padahal sama guru gue udah diberikan contoh soal-soalnya tapi tetep aja pas ngerjain ada aja yang gak bisa. Ya gimana lagi, menurut gue persiapan gue kurang banget.

Pada hari selanjutnya gue ngarungi samudra matematika peminatan. WOW! Soalnya mantap banget. Tentang integral, trigonometri, dll. Bab yang kadang nyantol kadang nggak. Yaudah seperti biasa pada soal ada tulisan "Saya berjanji akan mengerjakan dengan jujur dan tidak akan membocorkan jawaban kepada siapapun" Ini adalah ciri khas guru matematika gue Bu Istiqomah. Dengan mengucap nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang aku coba ngerjain tuh satu persatu. Dari soal pertama "Waduuuhh..." 
Soal kedua "Ahhhhh...."
Soal ketiga "Hufffft..."
Soal Keempat dan seterusnya "Astagfirulaahhh....."😢
Dan akhirnya gue keluarin jurus andalan guee, jeng jeng jeeeeng 

"SMART SOLUTION" Cara nawor super ampuhh ðŸ‘Œ
(Jangan ditiru, adegan berbahaya)

Waktu 90 menit gue habisin buat bolak-balik soal, tidur, do'a, mungkin ngupil juga terus kalau udah 5 menit terakhir gue keluarin tuh jurus ampuh gue. Tinggal silang, silang dan silaaaang.

Ujian selanjutnya, matematika wajib, fisika gue lakuin juga tuh jurus ampuh itu. Tapi anehnya pada ujian fisika gue malah gak baca soal sama sekali gara-gara gue blank gak tau gimana ngerjainnya. Jadinya, kertas buram yang dikasihin pengawas gue lipat jadi dua bagian. Terus gue nulis cerita sampai habisnya waktun ujian. Hmmm sungguh keterlauan.

AKU GILA KAH? Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaak...

Tapi nggak semua mapel gue pakek jurus itu, pastinya gue dikit-dikit tau lahh masak gue gak tau sama sekali. Kalu gak tau berarti kebangetan gue ini. Dan ini tadi adalah hari pertama gue bebas dari ujian tapi hari ini adalah hari-hari yang gue takuti karena kebayang-bayang remidi. Alhasil, aku remidi Kimia dan Matematika. Gawattttt!!

Gimanih nasih hasil dari ujian-ujian gue?😞😞





Share:

Minggu, 03 Juli 2016

Revolusi dari Jaman ke Jaman

 on  with No comments 
In  

http://www.uniekkaswarganti.com/2016/05/Asus-giveaway-aku-dan-kamera-ponsel.html

"Manusia di dunia ini akan makin berkembang, maka handphone di dunia ini pula akan maskin berkembang juga. Jadi Manusia berbanding lurus dengan keadaan hp"
-quotes gak jelas-

Sebelumnya gue mau ngucapin terima kasih sebanyak-banyak kepada kedua orang tua gue yang sudah mempercayai gue untuk bisa megang ponsel saat masih kelas 6 MI (Madrasah Ibtidaiyah). Ponsel atau hp pada saat itu adalah suatu benda yang sangat berharga bagi gue, maklumlah masih lugu-lugunya hehehe. Kemana-mana hp gue bawa dari pagi hingga malem gak ada lepasnya dari tangan mungil gue. Ibarat sekarang mungkin hp adalah jantung kedua setelah jantung yang asli. Kalau pisah dengan hp rasanya kurang enak gitu. Apalagi saat ada momen-momen penting yang sangat perlu diabadikan.

Selfie perdana gue setelah diberi hp baru
oleh kedua orang tua gue. Sumpah gue masih lugu banget
Dulu saat gue masih kecil, gue paling hobi namanya selfie. Dari gaya miring-miring, jungkir balik, sampai lidah dijulur-julurin udah pernah gue lakuin. Gue hobi selfie tapi kalau paling gak suka dilihat sama orang, jadi gue kalau mau selfie harus sembunyi-sembunyi dulu.

Dan semenjak di sosmed banyak yang mengabadikan foto makanan, gue mulai tertarik juga tuh untuk ikut-ikutan, biar kekinian hehehe. Nge-fotonya pakek hp yang kameranya gak bagus-bagus amat sih, tapi kalau di zoom pastinya nge-blur (hmm sedih).


https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-0/p206x206/
Gue masih unyu-unyu yaa, ini kelas 1 SMP




https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-0/p206x206/
Ini apalagi tambah unyu banget, kelas 1 SMP juga

Kalau gak salah itu gue udah kelas 1 smp, masa dimana alay kritis gue. Ya alhamdulillah hp gue udah diupgrade sama orang tua gue. Ya tapi tetep kamera ponselnya biasa-biasa aja sih. Namun sayangnya, saat jam sekolah, seluruh murid di smp gue gak boleh yang namanya bawa hp. Kalau sampai ketahuan, nanti bakalan bisa masuk ke ruang BK dan hp akan disita sampai dikembaliakan lagi saat lulusan nanti. Gue pernah bawa hp pada saat jam sekolah dan pas banget waktu itu ada razia hp. Ada salah satu petugas razia mengatakan, "Ya semua murid mohon berdiri di depan kelas." Sebenernya sih gue gak tau kalau ini adalah razia hp, gue kira malah mau ada simulasi bencana alam karena 2 hari yang lalu ada gempa bumi di daerah gue. Hmm dan setelah itu petugas razia berkata lagi, "Ya anak-anak, siapa di sini yang membawa hp? Kalau kalian jujur maka hp kalian akan kami amankan, tapi kalau kalian tidak jujur maka akan kami ambil hp itu dan akan langsung kami banting di depan kalian sekarang ini juga!!" Awalnya sih udah gue sembunyiin tuh hp sebelum petugas razia masuk ke kelas, tapi karena gue tau bahwa petugas razia itu ada yang punya indra ke 6 jafi gue ngaku aja deh daripada hp gue dibanting mentah-mentah terus gue dimarahin bapak gue nantinya. Dengan hati pasrah tapi sebenernya gak rela, gue serahin tuh hp yang baru diupgrade ke petugas razia.
Setelah kejadian itu hati gue galau dan kacau layaknya abis diputusin pacar. Gimana gue mau selfie lagi? Gimana gue mau nge-foto makanan lagi? Gimana gue mau update status di sosmed lagi? Hmm itu sangat gue pikirin waktu itu.

Selama hp gue disita, gue gak bisa namanya mengabadikan momen-momen yang pingin gue jepret saat itu. Bisanya gue cuma nampang aja di kamera ponsel temen gue. Dan itupun fotonya dijepret saat gue belum siap berpose. Jadi jelek-jelek deh fotonya. Selama gue disita itu gue dipinjami hp sama orang tua gue, yang bisanya cuma buat nelpon dan sms (hmm)

3 tahun kemudian, Bapak gue beli hp baru yang ada kameranya tapi beliau gak bisa pakek hpnya gimana. Jadi gue pinjam aja deh hp itu buat ngeluluhin rasa galau gue selama 3 tahun terakhir ini. Lama-kelamaan gue pakek terus hp itu akhirnya dikasihin deh hp itu ke gue (yeee), makasih banget buat Bapak tercinta gue hehehe.

Ya dengan ini gue bisa kembali lagi untuk mulai beraksi jepret sana jepret sini, walaupun kamera ponselnya cuma beberapa megapixcel ya lumayan bisa dilihatlah hasil fotonya dari pada hp gue yang pertama dulu hehehe. Dan alhamdulillah keahlian potret gue udah meningkat dari jaman ke jaman. Dari nge-foto kucing, bunga, adek gue yang unyuk-unyuk sampai pemandangan yang indah nan jauh di sana udah pernah gue jepret. Dan gak tanggung-tanggung gue upload foto itu ke instgram, facebook atau sosmed lain biar banyak yang ngasih like dan siapa tau juga nanti ada cewek yang ngeliat hasil jepretan gue lalu tiba-tiba naksir gue dan nembak gue untuk dijadiin pacarnya (ngayal banget)

https://www.instagram.com/farhanfattah/

"Selfie yukk selfieee!!" Kata-kata itu udah tak asing lagi di telinga gue

Nah, sekarang gue udah jadi anak SMA tepatnya baru aja naik kelas 3. Pastinya abis ini akan banyak adek-adek kelas. Kemungkinan adek kelas, apalagi yang cewek itu akan cari kakak-kakak kelas yang ganteng dan keren pastinya (hehehe) Tapi kalau kaya gini, gimana ya? Hp gue kameranya gak bagus-bagus amat. Buat foto biasanya nge-blur. Apalagi kalau kurang cahaya pasti gak kelihatan apa-apa. Pastinya gue sebagai anak muda ingin tampil yang terbaik dong.  

Namanya juga anak muda. Masa muda adalah masa untuk menampilkan eksistensi diri. Salah satu cara untuk menampilkannya adalah dengan ini nih,


ZENFONE 2 LASER ZE550KL



Karena hp ini tuh cocok banget buat anak-anak muda, khususnya aku yang suka mengabadikan momen-momen spesial. Jadi dengan Zenfone 2 Laser ZE550KL ini pastinya akan menambah kepedean kita dan momen-momen yang kita alami bisa terabadikan dengan mudah dan sempurna. Jadi mau pilih hp apa lagi kalau bukan Zenfone 2 Laser ZE550KL.

Yaps sekian dulu, terima kasih udah sempet mampir ke sini. Dan mohon maaf apabila foto-foto yang ada di atas membuat kalian semua tergila-gila pada gue (Ciyeee)

Oke, cerita ini gue ikutsertakan pada "Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by :http://www.uniekkaswarganti.com





Share: